Melly - Bunda


Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Ku pandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda

Pikirkupun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku


Reff:
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang

Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya

Tangan halus dan suci

Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan

Back to reff

Oh bunda ada dan tiada dirimu
Kan slalu ada di dalam hatiku



Bunda ku, i love u mom...

Read More..

Pantai Klayar


Hmm, setelah berbagai tugas kuliah yg menerpa saya (lebayy.com), sekarang saya mau sedikit berbagi cerita nih tentang holiday!!! Pada awal masuk kuliah dulu emang udah di rencanakan buat liburan ke pantai klayar, kab. pacitan buat mengakrabkan kita semua sbg mahasiswa baru disini, eh tapi baru terlaksana pas akhir bulan Mei kemarin. Tapi tak apalah, yg penting kita semua happy... :D
Oleh-oleh dari sana cuma pasir-pasir yg nemplek di seluruh baju n celana dan foto-foto bersama kawan-kawan tentunya. Nih foto-fotonya bersama kawan-kawan Komunikasi B FISIP UNS
















Read More..

Kelompok Sosial

KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT
TUGAS PENGANTAR SOSIOLOGI


DHANY DIMAS OKTRIYANTO
D0210028
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010/2011


PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kita memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial dan karena itu manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya. Sehingga untuk melangsungkan kehidupannya, manusia senantiasa hidup berkelompok. Ini bukan karena tak ada alasannya. Manusia cenderung hidup berkelompok salah satunya dikarenakan untuk mempermudah pekerjaannya karena setiap manusia akan saling membantu manusia lainnya jika manusia tersebut butuh bantuan. Kemudian alasan lainnya ialah karena faktor kepentingan yang sama.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti mempunyai sebuah tujuan atau motto hidup. Tak dapat di pungkiri tujuan hidup tiap manusia berbeda beda jenisnya, namun ada kalanya beberapa tujuan yang sama. Sesama manusia yang mempunyai tujuan hidup yang sama cenderung saling bergabung. Ini mungkin dikarenakan kepentingan yang sama dalam menggapai tujuan tersebut. Kelompok sosial tersebut contohnya ada kelompok berburu, kelompok tani, kelompok arisan, kelompok belajar, kelompok pecinta lingkungan hidup, dll.

Seiring dengan perjalanannya, ada dua sifat kelompok sosial yang berkembang di sekitar masyarakat, yaitu kelompok yang positif dan kelompok yang negatif. Dilihat dari namanya, keduanya sudah terlihat sangat bertolak belakang. Kepribadian kita salah satunya terbentuk dari kelompok sosial di atas. Baik buruknya kepribadian kita tergantung pada kelompok yang kita masuki.

PEMBAHASAN

1. Pengertian
Kelompok sosial merupakan salah satu fokus perhatian pusat pemikiran sosiologis, oleh karena titik tolaknya adalah kehidupan bersama. Pengertian kelompok sosial yang pertama adalah suatu sistem sosial yang terdiri dari sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam satu kegiatan bersama. Tentunya perlu dipertajam lebih lanjut mengenai pengertian ini karena interaksi saja tidak cukup, karena dua orang saja sudah dapat membentuk kelompok. Pengertian interaksi di sini haruslah diartikan sebagai interaksi tatap muka, di mana mereka terlibat dalam ruang dan waktu. Dari sinilah muncul pengertian kedua, yaitu sejumlah orang yang mengadakan hubungan tatap muka secara berkala karena mempunyai tujuan dan sikap bersama; hubungan-hubungan yang diatur oleh norma-norma; tindakan-tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kedudukan (status) dan peranan (role) masing-masing dan antara orang-orang itu terdapat rasa ketergantungan satu sama lain.

2. Penggolongan Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial agar ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada. Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain:
a. Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.
b. Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
c. Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
d. Kelompok Informal
Suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Misalnya: kelompok arisan.
e. Kelompok referensi
Merupakan kelompok sosial yang menjadi ukuran bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Seseorang itu telah menyetujui norma, sikap, dan tujuan dari kelompok tersebut.
f. Kelompok Membership
Merupakan kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Keenam kelompok sosial di atas merupakan kelompok sosial yang teratur. Adapun kelompok sosial yang tidak teratur adalah : kerumunan (crowd) dan publik dalam berbagai bentuk.

contoh kelompok sosial dalam masyarakat


3. Contoh Kelompok Sosial di Dalam Masyarakat
Penulis disini akan mencontohkan 2 kelompok sosial di dalam masyarakat yang positif dan yang negatif dari hasil penelitian yang dilakukan beberapa hari yang lalu. Penulis akan menjabarkan 2 kelompok sosial yang banyak di ikuti oleh para remaja saat ini. Pertama ialah kelompok sosial para remaja belajar bersama atau kelompok belajar bersama, dan yang kedua kelompok sosial para remaja yang membentuk geng-geng sekolah atau kelompok geng sekolah.

a. Kelompok Belajar Bersama
Kelompok belajar bersama salah satu fungsinya ialah sebagai suatu wadah atas proses belajar yang disokong oleh anggota-anggotanya, sehingga ada ketergantungan antar sesama anggota untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati bersama. Tujuan itu umumnya adalah untuk bersama-sama mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan semoga mendapat berkah dari-Nya.
Di negara kita sendiri khususnya di daerah daerah, telah banyak tumbuh tempat-tempat berkumpul bagi kelompok belajar bersama. Bukan hanya para remaja yang masih menginjak bangku SMP dan SMA, para mahasiswa juga banyak yang mengadakan kelompok belajar bersama. Ini bertujuan untuk lebih mendalami materi materi yang sudah di ajarkan disekolah ataupun dikampus. Contoh yang paling mudah ialah : ketika kita di sekolah dulu, kita dibagi oleh guru ke dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas tertentu, misalnya prakarya, menerjemahkan buku, merangkum, menyelesaikan soal fisika, biologi, kimia, maupun tugas-tugas lainnya. Bahkan ada juga kelompok yang dibentuk oleh guru sekolah untuk menjadi kelompok belajar ilmu nyanyi atau paduan suara.
Banyak manfaat yang bisa didapat jika kita membentuk kelompok belajar bersama, antara lain:
- Belajar dengan membentuk kelompok belajar sendiri dapat memotivasi semangat belajar antara teman satu dengan lainnya.
- Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman. Teman yang pandai dapat mengajari dan menularkan kepandaiannya kepada teman lainnya dalam satu kelompok belajar.
- Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.
- Bekerjasama menyelesaikan PR sekaligus bersosialisasi di luar sekolah.

Cara ini sangat dianjurkan bagi anak yang mempunyai tipe malu bertanya kepada guru atau dosen. Karena apabila belajar bersama dengan teman-teman, anak tersebut diharapkan tak malu bertanya kepada temannya sendiri bila ada materi yang belum dia mengerti.

b. Kelompok Geng Sekolah

Selama tahun 2008 lalu, kita dikejutkan dengan berita berita yang mengagetkan, yaitu berbagai tingkah polah anak-anak usia sekolah yang mengatasnamakan “geng”. Di mulai dari Geng Motor di Bandung, Geng Nero di Pati, dan terakhir informasi tentang Geng Brinkar. Mereka juga menggunakan sistem perekrutan layaknya sebuah organisasi, namun cara yang digunakan adalah dengan menjurus ke arah kekerasan, yang katanya digunakan untuk menguji kekuatan mentalnya. Sehingga setelah anggota yang baru bergabung, mereka juga siap mentalnya dengan yang senior.
Kalau kita lihat kejadian seperti diatas, ini membuktikan bahwa sikap, mental dan akhlaq beberapa anak Indonesia sudah jauh melanggar norma yang berlaku, baik norma agama, kesusilaan, kesopanan, maupun hukum. Tindakan yang anarkhis yang dilakukan secara berkelompok, membuktikan bahwa mereka sudah tidak menggunakan akal sehatnya, mereka sudah tidak peduli dengan aturan norma di masyarakat. Mereka sudah tidak mampu lagi berpikir positif dan konstruktif. Pelanggaran norma yang dilakukan secara berkelompok, juga menandakan bahwa mereka cenderung egois, baik secara pribadi maupun berkelompok. Mereka sudak tidak mempedulikan keselamatan diri dan orang lain.
Itu semua mungkin dapat di cegah secara dini melalui keluarga itu sendiri, khususnya para orang tua. Penulis disini akan memberikan sedikit saran kepada para orangtua. Mereka seharusnya lebih proaktif sebagai partner dan mengarahkan anak-anak mereka dalam aneka pergaulan sosial yang positif.
Geng sekolah sesungguhnya bisa menjadi ajang curhat, diskusi, atau belajar mencari solusi atas permasalahan anggotanya sehingga masing-masing mengenal karakternya sendiri maupun orang lain. Geng yang demikian otomatis akan menjadi produktif serta justru meningkatkan prestasi belajar mereka.

PENUTUP

Kesimpulan:
Dari hasil penelitian di atas tentang kelompok sosial di masyarakat khususnya di antara para remaja Indonesia dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Manusia adalah makhluk sosial, pernyataan itu sudah tak terelakkan lagi dan karena itu manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya.
2. Di sekitar lingkungan masyarakat terdapat beberapa kelompok sosial, ada yang kegiatannya cenderung ke arah negatif, adapula yang ke arah positif.
3. Peran orang tua sangat vital dalam membentuk kepribadian anak dan agar anak tak terjebak ke dalam kelompok sosial yang cenderung ke arah negatif.
4. Kedua kelompok sosial yang kita bahas diatas memiliki efek yang berbeda beda pada pembentukan kepribadian individu.

Daftar Pustaka:

- http://id.wikipedia.org/
- http://wikipedia.com/
- http://www.akujagoan.com/
- Jabal Tarik Ibrahim.2003.Sosiologi Pedesaan.Malang: UMM Press.

Read More..

Stratifikasi Sosial

STRATIFIKASI SOSIAL
(Social Stratification)
MATA KULIAH PENGANTAR SOSIOLOGI


DHANY DIMAS OKTRIYANTO
D0210028
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010/2011



STRATIFIKASI SOSIAL

Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal dari kata bahasa latin “stratum” (tunggal) atau “strata” (jamak) yang berarti berlapis-lapis. Dalam Sosiologi, stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Beberapa definisi stratifikasi sosial:
a. Pitirim A Sorokin: Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki).
b. Max Weber: Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan
hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.
c. Cuber: Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori dari hak-hak yang berbeda.
Stratifikasi sosial adalah demensi vertikal dari struktur sosial masyarakat, dalam artian melihat perbedaan masyarakat berdasarkan pelapisan yang ada, apakah berlapis-lapis secara vertical dan apakah pelapisan tersebut terbuka atau tertutup.

Soerjono Soekanto (1981: 133), menyatakan social stratification adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau system berlapis-lapis dalam masyarakat. Stratifikasi sosial merupakan konsep sosiologi, dalam artian kita tidak akan menemukan masyararakat seperti kue lapis; tetapi pelapisan adalah suatu konsep untuk menyatakan bahwa masyarakat dapat dibedakan secara vertikal menjadi kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah berdasarkan kriteria tertentu.
Paul B Horton dan Chester L Hunt ( 1992: 5 ) menyatakan bahwa stratifikasi sosial merupakan sistem peringkat status dalam masyarakat. Peringkat memberitahukan kepada kita adanya demensi vertikal dalam status sosial yang ada dalam masyarakat.
Paul B Horton ( 1982 : 4) mengatakan bahwa Dua ribu tahun yang lalu Aristoteles mengemukakan bahwa penduduk dapat dibagi ke dalam tiga golongan:
1. Golongan sangat kaya.
2. Golongan sangat miskin.
3. Golongan yang berada diantara mereka.
Menurut Aristoteles, golongan orang-orang sangat kaya ditempatkan dalam lapisan atas oleh masyarakat, sedangkan golongan orang-orang melarat atau sangat miskin ditempatkan dalam lapisan bawah, dan golongan orang-orang di tengah ditempatkan dalam lapisan masyarakat menengah. Kelas menengah merupakan kelas yang selama ini membuat kestabilan dalam masyarakat. Kelas menengah ini memiliki posisi penting dalam rangka menjaga kestabilan masyarakat.
Ucapan Aristoteles ini membuktikan bahwa terjadinya lapisan-lapisan dalam masyarakat sudah ada sejak zaman itu bahkan diduga bahwa zaman sebelumnya telah diakui adanya tingkatan atau lapisan-lapisan di dalam masyarakat.

Lalu menurut Karl Marx, kelas sosial utama terdiri atas 3 golongan, yaitu:
1. Golongan proletariat.
2. Golongan kapitalis (borjuis).
3. Golongan menengah (borjuis rendah).

Kemudian Thorstein Veblen, membedakan kelas berdasar pada kualitas, yaitu:
1. Productie class, dan
2. Leisure class (berdasar pada pembagian pekerjaan)

Productive class adalah pekerjaan yang langsung berhubungan dengan produksi bahan sehari-hari (pangan, sandang, dll). Lalu Leisure class adalah pekerjaan dibidang pemerintahan, terhormat, upper class.
Veblen memiliki jalan pikirannya sendiri yang berbeda dengan ekonom pada zamannya. Veblen menolak garis pemikiran kalsik dan neo klasik . Veblen membantah teori klasik yang berpandangan bahwa kaehidupan manusia lebih diatur oleh hukum alam, dan teori neoklasik yang menyatakan bahwa manusia dalam kegiatan ekonominya terdorong oleh hasrat untuk mengejar faedah secara maksimal. Hal ini menurut Veblen manusia direndahkan menjadi manusia ekonomi belaka (homo economicus) yang terdorong motivasi hidup yang dikenal dengan hedonisme. Veblen beranggapan bahwa perilaku manusia di bidang ekonomi dipengaruhi oleh iklim keadaan sekitar dalam zaman tertentu . Iklim keadaan itulah yang mempengaruhi kompleks cita rasa dan pikiran , naluri dan nalar, persepsi dan perspektif permasalahan ekonomi.
Fenomena yang diamati oleh Veblen adalah kaum entrepreneur kapitalis yang dijuluki sebagai railroad barons yang memiliki kepentingan dalam industri baja dan pertambangan batu bara. Pengelolaan dan usaha di serahkan kepada tenaga ahli professional. Fenomena ini disebut Veblen sebagai absentee ownership. Bersumber dari absentee ownership tumbuh masyarakat yang disebut leisure class.
Pendapat di atas merupakan suatu penggambaran bahwa stratifikasi sosial sebagai gejala yang universal, artinya dalam setiap masyarakat bagaimanapun juga keberadaanya pasti akan di dapatkan pelapisan sosial tersebut. Apa yang dikemukakan Aristoteles, Karl Marx, dan Thorstein Veblen adalah salah satu bukti adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat yang sederhana sekalipun. Kriteria jenis kekayaan dan juga profesi pekerjaan merupakan criteria yang sederhana, sekaligus menyatakan bahwa dalam masyarakat kita tidak akan menemukan masyarakat tanpa kelas.
Menurut Soerjono Sokanto ( 1981 : 133) Selama dalam suatu masyatrakat ada sesuatu yang dihargai dan setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargainya, maka barang sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat menimbulkan adanya sistem berlapis-lapis yang ada dalam masyarakat itu. Barang sesuatu yang dihargai di dalam masyarakat itu mungkin berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, mungkin juga berupa tanah, kekuasan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam agama atau mungkin juga keturunan dari keluarga yang terhormat.

Sehingga menurut saya, dilihat dari perkembangan zaman dan perkembangan ekonomi dari tahun ke tahun, pendapat dari Aristoteles lah yang mendekati kebenaran dari pembagian kelas stratifikasi sosial di masyarakat sekitar kita pada saat ini. Karena menurut Aristoteles, orang-orang kaya sekali ditempatkan dalam lapisan atas oleh masyarakat, sedangkan orang-orang melarat ditempatkan dalam lapisan bawah, dan orang-orang di tengah ditempatkan dalam lapisan masyarakat menengah.
Terjadinya stratifikasi sosial dalam masyarakat dikarenakan sesuatu yang dihargai dalam masyarakat jumlahnya terbatas, akibatnya distribusinya di dalam masyarakat tidaklah merata. Mereka yang memperoleh banyak menduduki kelas atas dan mereka yang tidak memperoleh menduduki kelas bawah.

Sumber:

- http://silvergrey23.blogspot.com/2009/11/teori-institusionalisme.html
- http://wawan-junaidi.blogspot.com/
- http://www.wikipedia.com/
- http://www.google.com/

Read More..

Aku Ingin Dicintai Kerana Allah SWT


Jika kau mencintaiku kerana sifatku yang ceria
Menjadi semangat yang menyala di dalam hati mu
Kemudian aku bertanya
Bila keceriaan itu kelam dirundung duka
Seberapa muram cintamu kan ada?

Jika kau mencintaiku karena kecantikanku
Menyejukkan setiap mata yang memandangnya
Kemudian aku bertanya
Saat kecantikan itu memudar ditempuh usia
Seberapa pudarkah kelak cintamu padaku?

Jika kau mencintaiku karena ramah hatiku
Memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu
Kemudian aku bertanya
Kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka
Seberapa mampu cintamu memendam praduga?

Jika kau mencintaiku karena cerdasnya diriku
Membuatmu yakin pada putusanku
Kemudian aku bertanya
Ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua
Seberapa bijak cintamu tuk tetap mengharapku?

Jika kau mencintaiku karena kemandirian yang ku miliki
Menyematkan rasa bangga mu yang mengenalku
Kemudian aku bertanya
Jika di tengah itu rasa manjaku tiba menyeruak
Seberapa tangguh cintamu tuk tetap bersamaku?

Jika kau mencintaiku karena tegarnya sikapku
Menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu
Kemudian aku bertanya
Andai ketegaran itu rapuh diterpa badai
Seberapa kuat cintamu bertahan?

Jika kau mencintaiku karena pengertian yang ku berikan
Menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang ku tanam
Kemudian aku bertanya
Kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat
Seberapa kau mampu mengerti cinta ini?

Jika kau mencintaiku karena luasnya danau kesabaranku
Menambah dalamnya rasa cinta semakin kau mengenalku
Kemudian aku bertanya
Mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku
Seberapa besar cinta mampu memaafkan?

Jika kau mencintaiku karena keteguhan imanku
Bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya
Kemudian aku bertanya
Kala iman itu jatuh menurun
Seberapa berkurang akhirnya cintamu padaku?

Jika kau mencintaiku karena
Ku yang tlah kau pilih sebagai cinta yang kan kau pegang sepanjang hayat
Kemudian aku bertanya
Pun hati ini tergoncang
Seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?

Andai sejuta alasan tak cukup
Untuk membuat cinta ini tetap bersama diriku
Maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cinta ini…

Aku ingin kau cintai karena Allah..
Karena Dia kan selalu ada tuk menjaga
Maka cintaku kan tetap utuh dan setia
Hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu
Karena cintaku berpulang pada-Nya...


(sumber: http://zafiruddin.blogspot.com)

Read More..

time is...

contact me on...

about me...

My photo
Cilacap - Solo, Jawa Tengah, Indonesia
Hobinya sih motret, tapi bukan fotografer, cuma tukang foto biasa. Hasil foto dari segala jenis kamera. Sekadar share tentang dunia fotografi, jurnalistik, tugas kuliah, dan cerita-cerita lainnya. Happy Blogging...