Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

Kejutan di Ulang Tahun Nia


Tahun 2010, menjadi tahun awal kuliah di sebuah kota kecil di Jawa Tengah, kota yang terkenal dengan sungai Bangawan Solo-nya. Ada seorang teman yang sedang berulang tahun waktu itu. Video direkam kira-kira pada tahun 2010, sebuah memori yang tak pernah terlupakan.

Read More..

"Kegilaan" Saat PKL di Jogja Tahun 2009






Read More..

Kisah Ramayana, Bukan Sekedar Cerita Cinta


Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=Q01MMhmvleI

Read More..

Keindahan Green Canyon, Pangandaran Indonesia





Read More..

Hitori Kakurenbo, Permainan Petak Umpet Hantu

Petak umpet adalah permainan sejak kita kecil dimana salah satu dari teman yang kita ajak bermain memejamkan mata dan sisanya mencari tempat persembunyian untuk ditemukan oleh teman yang menutup mata. Bagi sebagian orang petak umpet ini masih dilakukan oleh anak-anak kecil jaman sekarang. Bagaimana dengan orang yang sudah dewasa? 

Di Jepang terdapat permainan petak umpet untuk orang dewasa yang disebut Hitori Kakurenbo. Namun permainan ini dikatakan sungguh seram karena yang diajak bermain adalah Hantu. Ritual Hitori Kakurenbo ini sebenarnya digunakan di Jepang untuk berkomunikasi dengan roh yang bergentayangan untuk berbagai keperluan, dan boneka digunakan sebagai pengganti tubuh manusia sebagai media.   

Di Indonesia mungkin ini yang disebut Jelangkung. Tetapi menurut berbagai sumber yang kami dapat ternyata ada perbedaan dimana disebutkan bahwa Hitori Kakurenbo ini membuat bonekanya bisa bergerak dan menimbulkan suara-suara, sungguh mengerikan. Beberapa orang percaya bahwa permainan ini sebenarnya adalah ritual untuk memanggil keberadaan roh jahat ke dalam rumah anda. Apa yang sebenarnya anda panggil tergantung sumbernya, kami mendengar beberapa memanggil iblis, beberapa yang lain mengatakan anda memanggil arwah yang terperangkap di bumi sementara yang lain berkata bahwa itu adalah arwah seseorang yang dikutuk untuk melawanmu. 

Cara untuk memainkan petak umpet dengan hantu ini juga bervariasi, tapi berikut ini sedikit rangkumannya (Ingat! Jangan pernah mencoba permainan ini, jika Anda tidak ingin celaka):

Pertama-tama pemain harus menyiapkan sebuah boneka, benang merah, potongan kuku atau tetes darah, pisau atau alat tajam lainnya, beras, gelas berisi air garam, dan rumah kosong.

Rumah kosong di sini maksudnya bukan rumah yang tidak ditinggali ya, tapi rumah yang hanya diisi oleh orang yang ingin bermain. Jadi orang yang tidak ingin bermain tidak boleh ada disitu.

Tutup semua pintu, jendela, dan tirai. Matikan semua lampu. Boleh menyalakan TV tapi atur agar hanya dalam mode static atau layar semut.

Sayat boneka dan keluarkan kapasnya untuk memasukkan beras dan potongan kuku atau darah ke dalamnya. Namakan boneka tersebut. Jahit sayatan dengan benang merah. Benang ini dipercaya dalam budaya Jepang sebagai perlambang nadi manusia.

Isi bak mandi atau wastafel dengan air. Katakan "(nama anda) jadi yang jaga pertama!" sebanyak tiga kali lalu lemparkan boneka ke dalam air.

Sisanya tidak kami tampilkan, karena hal ini hanya untuk kebutuhan info saja.
Nah di sinilah cerita horor mulai terjadi. Selama anda menunggu, anda akan mendengar suara-suara di luar tempat persembunyian anda. Suara-suara tersebut biasanya berupa langkah kaki yang berat, suara TV yang berpindah-pindah saluran, suara furnitur digeser, dan lain-lain.

Dalam beberapa kisah juga dapat didengar suara orang tertawa, mengancam, dan mengundang untuk keluar dari persembunyian. Berbagai sumber mengingatkan untuk TIDAK keluar dari persembunyian! 

Di sini anda harus benar-benar bermain petak umpet secara serius, jangan mengintip apalagi melongok keluar. Dikatakan bahwa apabila makhluk halus tersebut berhasil menemukan anda, maka dia akan menusuk anda dengan pisau yang anda gunakan sebelumnya untuk menusuk boneka tersebut.

Beberapa sumber menyarankan untuk tidak menggunakan pisau dalam permainan ini, tapi jarum atau pensil yang tajam agar apabila anda ditemukan luka yang anda derita tidak fatal. Meskipun begitu beberapa sumber mengatakan bukan luka tusukan yang harus anda khawatirkan. Apabila anda berhasil ditemukan maka tubuh anda akan diambil alih oleh makhluk tersebut.
Apabila anda merasa permainan sudah mulai berbahaya, jangan sekali-kali menghentikan permainan dengan semena-mena! Permainan harus diselesaikan. Segera masukkan air garam ke dalam mulut anda dan bawa sisanya yang masih ada di dalam gelas bersama anda menuju tempat boneka tersebut. 

Beberapa orang mengatakan tunggu sampai tidak ada suara yang terdengar atau suara yang anda dengar berada jauh dari anda. Intinya pastikan suara tersebut tidak berada antara anda dan tempat boneka anda. 

Hati-hati, boneka seringkali sudah berpindah tempat, jadi anda harus mencarinya. Ingat untuk selalu menjaga agar air garam tidak tertumpah atau tertelan. Begitu anda menemukan boneka yang anda pakai segera semburkan air garam di mulut anda dan yang ada di dalam gelas ke boneka tersebut dan berteriak "Aku menang!" sebanyak 3 kali.

Potong benang merah pada boneka tersebut dan bakar bonekanya sampai habis. Permainan selesai.
Di sebuah LiveJournal terpaparkan beberapa alasan untuk tidak bermain Hitori Kakurenbo. Satu dari tiga pemain pertama permainan ini menghilang, sementara 2 lainnya dikabarkan mengalami hal yang benar-benar 'aneh'. 

Seorang pemain dihantui oleh arwah tersebut. Ketika temannya membawanya ke kuil, pendeta disana berbicara dengan hantu tersebut. Hantunya meraung: "Orang ini memanggilku dan bermain denganku secara brutal!! Dia menikamku!!" 

Seperti yang Anda ketahui, ini bukanlah pengalaman yang menyenangkan bagi si hantu juga. Permainan ini dapat membuat pikiranmu ketakutan setengah mati dan permainan ini adalah campuran dari voodoo barat dan kutukan Jepang.

sumber: http://info-anehdunia.blogspot.com/2015/01/hitori-kakurenbo-petak-umpet-setan.html

Read More..

Sebuah Kisah Pensil dan Penghapus



Pensil : "Maafkan aku Penghapus..."

Penghapus : "Maafkan aku??untuk apa Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."

Pensil : "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada di sana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu
akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat..."

Penghapus : "Hal itu memang benar...Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru.
Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."

Tahukah kamu ???

Si Penghapus adalah Orang Tua kita...
Si Pensil adalah diri kita sendiri....

Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya...
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...

Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu...
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil...
(Bertambah tua dan akhirnya meninggal).
Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri),
Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.

"Hingga saat ini...

Saya masih menjadi Si Pensil...
Hal itu sangat menyakitkan diri saya...
Melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "Kecil" dan
"Kecil" seiring berjalannya waktu.

Kelak suatu hari...
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus
Segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."

Sebuah kisah yang didedikasikan khusus untuk orang tua saya dan untuk seluruh orang tua diluar sana.

Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=728659287172760&set=a.580995338605823.1073741825.490055557699802&type=1 

Read More..

Perbedaan Suka, Sayang, Dan Cinta


Saat kau menyukai seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau menyayangi seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau mencintai seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

Saat kau menyukai seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku menciummu?”
Saat kau menyayangi seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku memelukmu?”
Saat kau mencintai seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya…

Suka adalah saat ia menangis, kau akan berkata “Sudahlah, jangan menangis.”
Sayang adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
Cinta adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, “Mari kita selesaikan masalah ini bersama - sama.”

Suka adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, “Ia sangat cantik dan menawan.”
Sayang adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
Cinta adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, “Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku..”

Pada saat orang yang kau sukai menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau sayangi menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau cintai menyakitimu, kau akan berkata, “Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan.”

Pada saat kau suka padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau sayang padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau cinta padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus…

Suka adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
Sayang adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
Cinta adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.

Suka adalah hal yang menuntut.
Sayang adalah hal memberi dan menerima.
Cinta adalah hal yang memberi dengan rela.

from kaskus.co.id

Read More..

Tes Kepribadian Diri

Ada sebuah website yang salah satu fungsinya adalah untuk mengetahui kepribadian seseorang. Dengan menjawab beberapa pertanyaan di situs tersebut hingga selesai, kemudian situs tersebut otomatis akan menyimpulkan termasuk tipe kepribadian manakah kamu sebenarnya. "Permainan" itu bernama iPersonic. iPersonic dikembangkan oleh psikolog. Felicitas Heyne, pengembang dan pendiri tes kepribadian iPersonic adalah psikolog terkenal dan penulis buku. Beliau adalah anggota afiliasi internasional American Psychological Association (APA). Karena rasa penasaran akhirnya saya mencoba tes ini, dan hasilnya saya termasuk tipe Pelaku Peka. Hasil ini benar-benar hampir mirip dengan kepribadian yang saya rasakan sendiri. Ini dia hasil tes kepribadiannya:


Tipe Pelaku Peka adalah orang-orang yang lembut, rendah hati, dan pendiam. Mereka menangani kehidupan sehari-hari dengan baik dan menyukai keleluasaan pribadi mereka. Dengan sifat optimis dan tidak banyak bicara, mereka juga adalah pendengar yang baik yang sering dicari orang dan orang lain merasa nyaman ditemani mereka. Singkatnya, tipe ini adalah yang paling mudah disukai dan paling ramah di antara semua tipe kepribadian. Toleransi dan sikap hormat kepada orang lain membuat kepribadian mereka menonjol. Mereka sangat penuh kasih sayang, murah hati, dan selalu bersedia membantu. Mereka terbuka dan tertarik pada segala hal baru atau yang tidak diketahui oleh mereka. Namun demikian, jika sistem nilai dalam diri atau perasaan keadilan mereka dilukai, tipe Pelaku Peka dapat sekonyong-konyong dan secara mengejutkan menjadi keras dan tegas.

Tipe Pelaku Peka menikmati kenyamanan kehidupan sebaik-baiknya. Mereka sangat bahagia dalam kehidupan sehari-hari. Tipe Pelaku Peka biasanya seniman berbakat atau perajin yang amat trampil. Kreativitas, imajinasi, dan terutama persepsi yang tajam hanya sedikit dari kekuatan mereka. Tipe Pelaku Peka sangat berorientasi pada kekinian; perencanaan jangka panjang dan persiapan tidak menarik bagi mereka. Mereka menghadapi hidup sebagaimana datangnya dan bereaksi dengan luwes terhadap tuntutan sehari-hari. Mereka tidak menyukai terlalu banyak rutinitas dan hal-hal yang bisa ditebak. Bakat mereka muncul ke permukaan ketika proses pekerjaan beragam dan tidak ada banyak aturan. Tipe Pelaku Peka suka bekerja sendiri; jika mereka menjadi bagian dari tim, mereka tidak terlibat dalam permainan persaingan atau kekuasaan dan lebih memilih hidup dan bekerja sama secara harmonis dan terbuka.

Tipe Pelaku Peka sangat puas dengan lingkaran pertemanan yang kecil namun akrab karena kebutuhan kontak sosial mereka tidak terlalu besar. Di sini mereka juga menghindari konflik – pertengkaran dan perselisihan menimbulkan cukup banyak ketegangan bagi mereka. Tipe Pelaku Peka biasanya sangat menyukai binatang dan sangat pandai berhadapan dengan anak kecil. Sebagai pasangan, tipe ini setia dan dapat diandalkan serta bersedia mencurahkan diri ke dalam suatu hubungan. Saling menghargai dan toleransi sangat penting bagi tipe Pelaku Peka. Kecintaan mereka terhadap kesenangan menjadikan mereka teman yang menyenangkan yang dengan mereka seseorang dapat mengalami saat-saat yang intens. Mereka suka memperlakukan pasangan mereka dengan penuh perhatian, memberi mereka hadiah-hadiah kecil, dan sangat peka terhadap kebutuhan-kebutuhan pasangannya – seringnya lebih dibanding terhadap kebutuhan mereka sendiri. Namun demikian, jika mereka bertemu orang yang salah, mereka memiliki risiko dimanfaatkan. Mereka akan mengalami kekecewaan mendalam jika itu terjadi.

Nah, bagi yang mau mencoba "permainan" ini, bisa mampir disini => http://www.ipersonic.net/ (iPersonic). Selamat mencoba.

Read More..

Dijodohkan...

Orang-orang tua kita dulu, kebanyakan menikah karena dijodohkan. Kenapa mereka mau saja dijodohkan? Kan kenal juga belum? Cinta apalagi? Jawabannya simpel: karena nilai-nilai kehidupan yang dianut di jaman tersebut.

Dulu, orang-orang tua kita diajarkan nasehat yang sangat lembut: "Witing tresna jalaran saka kulina." Artinya (buat yang bukan orang jawa), kita bisa jatuh cinta karena terbiasa bersama. Ketika anak-anak ditanamkan nilai seperti ini, maka dia akan tumbuh dengan keyakinan, cinta adalah proses panjang. Saat tiba dewasa, dijodohkan dengan orang lain, mereka mengangguk bersedia, maka genap sudah nilai-nilai tersebut bertransformasi. Apakah pernikahan itu akan awet? Tergantung seberapa yakin mereka dengan nilai-nilai kehidupan tersebut. Tanpa keyakinan, maka bubar jalan. Tapi dengan keyakinan tangguh, apapun yang terjadi, pertengkaran, berantem, tidak cinta, sing penting dijalani. Insya Allah, nduk, tole, witing tresna jalaran saka kulina. Dan cinta itu benar-benar tumbuh. Lihatlah orang-orang tua kita, setelah menikah berpuluh-puluh tahun, wajah mereka bahkan jadi mirip satu sama lain. Gerak tubuh suami-istri, ekspresi senyum, intonasi suara. Mirip sekali.

Apakah hari ini anak-anak kita bersedia dijodohkan? Lagi-lagi tergantung nilai-nilai kehidupan yang kita berikan kepada mereka hari ini. Tulisan ini tidak akan membahas mana yang lebih baik, mana yang lebih unggul. Apalagi menjelek-jelekan satu cara, sementara memuji-muji cara lain.

Mungkin, anak-anak hari ini lebih percaya atas cinta yang dicari sendiri. Berkenalan dengan jodohnya sendiri, melewati fase-fase saling mengetahui, baru menikah. Itu pilihan jaman. Dan setiap jaman memilih caranya sendiri. Hanya saja, ada satu catatan ajaib yang perlu diketahui: seberapa yakin kita dengan cara, nilai-nilai kehidupan tersebut. Karena itulah kata kunci dari semua urusan.
Tanpa keyakinan, cinta hanya soal suka dan tidak, adik-adik sekalian. Dan sama persis seperti urusan suka dan tidak suka makan bakso, kita besok lusa bisa bosan, bisa malas, bisa ilfil. Pernikahan lebih panjang dibanding urusan makan bakso. Kita tidak bisa istirahat, minta cuti, atau break menikah. Tidak ada juga time out, apalagi gencatan senjata. 
Orang tua dulu juga sering menasehati: "Anak-anakku, cinta itu buta". Maka pernikahan akan membuat kita melek. Melihat semuanya. "Akan ada yang setelah menikah, bisa melihat semakin indahnya cinta tersebut. Juga ada yang setelah menikah, bisa melihat ternyata cinta tak semanis kata-kata gombal saja."

Mana yang lebih awet antara dijodohkan, pakai pacaran, pakai kenalan, pakai ini, itu, dan sebagainya? Tidak ada jawaban pastinya. Karena semua itu tidak ada korelasinya dengan awet atau tidak. Yang ada: rambu-rambu agama tidak bisa diterabas begitu saja. Tidak bisa diganggu-gugat.

Semoga kalian memiliki pemahaman terbaik soal jodoh, menikah ini. Ingat baik-baik, itu semua adalah kehidupan kita, kitalah yang akan menjalaninya. Bahagia, tidak bahagia, kita yang akan menjalaninya. Apakah kita mau seperti orang tua kita, menikah 40 tahun, 50 tahun, dan wajah mereka cerah satu sama lain, amboi terlihat mirip, dua sahabat sejati.

Coretan dari Darwis Tere Liye.

Read More..

Aduh, Rok Mini

Soal rok mini ini memang menggelitik. Saya sendiri di dalam dilema yang besar. Alasannya, pertama karena saya laki-laki. Kedua, karena saya belum pernah memakai rok mini. Sebagai orang berpendidikan, saya khawatir perspektif saya terhadap rok mini ini menjadi sangat subyektif, dipenuh asumsi, dan ngawur. Tapi sebenarnya saya selalu ingin mengajukan pertanyaan kepada setiap pengguna rok mini atau celana super pendek di area publik demi mendapat sudut pandang yang obyektif dari si pemakai agar saya tidak salah sangka:

1. "Mbak-mbak, boleh tau apakah dengan rok mini yang mbak pakai itu, saya atau kami boleh menikmati paha mbak?"
2. "Kalau boleh, apakah mbak memang sengaja agar kami melihatnya? atau malah risih kalau kami melihatnya?"
3. "Atau tolong jelaskan kepada kami, bagaimana seharusnya kami boleh menikmati paha mbaknya biar mbak merasa nyaman dan kita bisa sama-sama menikmati, agar saya merasa aman dalam menikmati, dan mbaknya nikmat juga dilihati?

Pertanyaan ini sebenarnya penting untuk ditanyakan sebagai dasar ilmiah untuk mengambil kesimpulan, tapi belum kesampaian saya tanyakan sampai saat ini. Malu nanyanya. Dan saya memilih untuk menikmati rok mini tersebut dengan diam-diam, dengan "etika" yang saya karang sendiri agar tidak berdampak sosial yang buruk. Ada yang bilang ini soal iman. Kalau iman kuat, rok mini lewat. Saya kira setiap orang beriman yang jujur, kalau ditanya pasti menjawab akan timbul pikiran bukan-bukan ketika menjumpai perempuan muda berpaha indah memakai rok mini atau celana pendek sekali di tempat umum. 

Tidak usah jauh-jauh, saya sendiri akan mengaku beriman, sholat tidak pernah lewat, kadang-kadang juga ngaji, tapi rok mini is rok mini, daya tariknya sungguh sering melewati daya tangkal iman. Kalau ada yang bilang "Pikiran situ saja yang jorok", duh, ingin sekali saya jawab "Saya sudah susah payah membersihkan pikiran dari yang nggak-nggak, tapi situ lewat sambil menjorok-jorokkan paha …. memaksa untuk dilihat". Soal hak, semua memang punya hak masing-masing. Selama masih berada di tempatnya, hak menjadi sesuatu yang aman bagi dirinya maupun orang lain. 

Contohnya merokok. Saya yakin itu adalah hak. Tidak seorangpun kecuali keluarga dan orang-orang yang bergantung hidupnya pada perokok boleh melarang orang untuk merokok. Tetapi ketika merokok di tempat umum, hak itu jadi tidak aman untuk orang lain. "Tolong ya mas, merokoknya di ruang merokok, atau menggunakan helm full face saja biar asapnya tidak terhirup oleh saya". Gimana kalau perokok menjawab, "Ya situ saja jangan hirup asap saya kalau memang tidak suka bau asap". Kira-kira Anda mau langsung mengajak adu hantam tidak? Mamainkan musik adalah hak. Tetapi ketika bertetangga, genjrang-genjreng di jam dua pagi di depan rumah orang, kira-kira akan membuat tidur orang terganggu tidak? Gimana kalau ketika ditegur si penggitar menjawab "Tolong ya Bu, kalau memang tidak suka dengan suara gitar saya, ibu jangan dengerin suaranya, gitar- gitar saya kok ibu yang repot". Kira-kira si ibu akan melempar sandal atau tidak? Kalau bermainnya di dalam kamarnya sendiri, di studio musik kedap suara, saya kira volume sebesar apapun tidak akan jadi masalah. Minimal tidak jadi masalah untuk orang lain. 

Sama jadinya dengan rok mini dan hot pant. Di rumah, rok mini akan menjadi sangat asik, aman, dan nyaman buat semuanya. Apalagi di kamar, tidak pakai rok pun akan semakin menambah suasana jadi lebih sesuatu banget. Dan, semua orang akan merasa happy dan dijamin aman. Tapi di boncengan sepeda motor, di busway, di jalanan … duuuh biyung, please mbak, bu, kalau sekadar saya yang lihat dijamin akan aman. Karena nafsu dan pikiran saya akan saya manage sedemikian rupa sehingga akan hanya meledak tanpa melukai Anda. Tapi kalau yang nafsunya meledak itu lelaki yang sedang sakit parah jiwanya dan tak tau tempat? Pemerkosa adalah orang yang sedang sakit jiwanya. Dan kata orang tua, mencegah lebih mudah dan murah dari pada mengobati. Mengobati mereka tetap harus dilakukan karena bisa membahayakan orang lain, berapapun biaya material dan sosial yang dibutuhkan, termasuk kita memberi makan mereka di penjara seumur hidup.  Tapi sambil mengobati, akan lebih cerdas, mudah, dan murah kalau kita semua juga ikut mencegah, salah satunya dengan tidak mengguanakan rok mini di tempat umum. Masih banyak pilihan busana yang lain, yang tetap menarik (tanpa menggoda) dan pantas. Cara ini pasti lebih murah sebelum ada yang menjadi korban lelaki sakit jiwa. Kecuali, kalau memang rok mini telah menjadi sumber penghasilan pengenanya. Mbak-mbak, ibu-ibu. Sebagai lelaki, saya selalu mengagumi perempuan. Dalam teori saya, perempuan itu setiap inchi kulitnya adalah fashion. Karena itu, benang dililit-lilit pun ke beberapa bagian tubuh, sudah seperti keindahan yang menyeluruh. Perempuan juga sangat ekspresif. 

Mereka suka bicara, suka berdandan, suka "menunjukkan" keindahan dirinya. Itu memang kodratnya. Dan sedikit ini komentar lelaki. Kami-kami ini juga sangat ekspresif. Tapi berbeda caranya dengan perempuan. Kami tidak terlalu suka bicara, suka berdandan, menunjukkan keindahan diri sendiri. Tapi langsung bertindak. Sebagian yang lain, ekspresinya malah tidak terlihat sama sekali. Tetapi sesuatu di balik celananyalah yang langsung bereaksi. Maka, seperti Bang Napi bilang, 
Kejahatan terjadi bisa bukan karena niat pelakunya, tetapi ketika ada kesempatan. 
Semoga kita semua aman dan selamat. di manapun berada. Aamiin... 

Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=396122653772788&set=a.143784039006652.42274.100001251696304&type=1&relevant_count=1

Read More..

Pesan Seorang Ibu Tentang Calon Istri Untuk Anaknya

July, 2013

Rasanya hampir tidak dapat dipercaya sekarang ibu menulis soal ini kepada dua anak laki laki yang sangat membanggakan hati. Ibu tidak bisa lebih bersyukur atau meminta kepada Tuhan memperoleh putra yang lebih baik daripada kalian.  Kalian bertiga adalah anugerah terbesar dan terindah yang Tuhan berikan kepada ibu.  I could never ask for more… 

Membesarkan kalian adalah masa masa terindah dalam hidupku, sekalipun itu harus ditukar dengan prospek perkembangan karir, ibu bahagia memilih menjadi ibu rumah tangga dan menyaksikan kalian tumbuh.
Pada akhirnya ibu harus bicara soal jodoh, mengingat saat ini  kalian sudah cukup pusing dikejar kejar cewek yang tentu saja mengagumi kualitas yang ada dalam diri kalian. You were brought up with lots of love and values  from your parents. Never forget that.

Rasanya ibu tidak harus  panjang lebar mengulang kembali bagaimana menjadi laki laki sejati . Satu kalimat sederhana mampu mengungkapkan petuah panjang soal itu  : Contohilah ayahmu.

Soal cewek, ibu dapat memahami rasa heran maupun kebingungan kalian. Wanita memang tidak mudah dipahami. Sampai detik ini juga ibu kadang sukar memahami diri sendiri. Itu bagian misteri perempuan yang justru menambah keindahannya. Satu pemahaman umum sederhana adalah wanita ingin disayangi dan dilindungi.

Soal selera secara fisik, ibu tidak perlu komen panjang lebar. Masing masing kalian memiliki selera berbeda, dan itu sah sah saja… Selera itu adalah hak prerogatif yang tidak bisa diganggu gugat. Yang pasti secara jujur ibu harus mengatakan bahwa inner beauty adalah hal terpenting, tapi inner beauty tanpa dibungkus dengan kulit luar yang apik akan menjadi kurang maksimal karena kalian sebagai laki laki sejati tidak mau merasa malu membawa istri dan mengenalkannya kepada orang lain, terutama sahabat dan keluarga. Kalian berdua sudah cukup dewasa untuk mengartikan ini…

Dari dulu ibu tidak pernah rewel soal berteman. Yang selalu ibu ingatkan adalah harus selalu baik dan sopan kepada orang lain. Berkawanlah sebanyak mungkin. Jangan memilih milih teman karena status sosialnya maupun dilihat dari uangnya. Tidak semua yang kaya itu baik, tidak semua yang miskin juga baik. Uang hanyalah sarana dan alat membeli sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan. Uang itu perlu, oleh karenanya aturlah uang dengan baik, dan jangan pernah membiarkan uang mengatur kalian, apalagi sampai bisa membeli hati nurani.

Entahlah kalau ibu ibu yang lain… tapi ketika menyangkut soal memilih jodoh, ibu harus minta maaf lebih dulu. Jujur ibu akan sanget bawel soal ini.  Ibu tidak pernah mungkin bisa benar benar objektif menilai wanita yang akan menjadi istri kalian, tapi sedapat mungkin ibu janji akan bersikap adil dan fair sebatas kemampuan ibu. You two know that I am a fair person. Ibu benci ketidak adilan.

Meskipun sejujurnya ibu sudah berulang kali mengatakan… rasanya tidak ada wanita yang cukup pantas mendapatkan kalian. Ini  adalah  ungkapan kebanggaan seorang ibu kepada anak laki lakinya. Overdosis ? mungkin memang kedengaran berlebihan… but I can’t help it. Kelak istri kalian juga akan merasakan hal yang sama jika kalian memiliki anak laki laki…

Memilih istri itu mungkin kurang lebih mirip dengan memilih mobil… Ada begitu banyak ragam jenis mobil dengan spesifikasi yang berbeda. Kenali diri kalian.. ketahui apa yang menjadi selera kalian.  Satu hal prinsip yang paling berbeda antara istri dan mobil adalah : Istri itu abadi. Tidak bisa ditukar tambah kapan saja kalian mau. When you get married, you married for life.

Jangan pernah menikah hanya karena merasa sudah umurnya harus menikah. Menikahlah karena kalian merasa pasti bahwa dengan dirinya kalian akan saling membahagiakan selamanya.
Ini yang bisa ibu katakan mengenai petunjuk umum secara garis besar ketika itu menyangkut calon istri…

-  Look for the right chemistry. Kalian akan tahu itu ketika bertemu dengan yang cocok. Kalian akan menyadari bahwa rasanya masuk akal kenapa selama ini yang lain kurang menarik, dan ada sesuatu yang rasanya kurang sebelum bertemu dengannya.

Ada pesona tersendiri yang dibawanya yang memang melekat dalam dirinya tanpa dibuat buat.  Ibu pikir dulu ayahmu jatuh cinta dengan ibu karena diantara teman teman calon dokternya yang lembut feminin, tiba tiba nongol seorang wanita yang lain dari yang lain. Yang bisa memanjat pohon dan berantem dengan sangat baik….  Rupanya pria kalem yang tenang itu tergeletak tak berdaya dengan seorang gadis blak blakan yang kalau makan tidak pernah malu malu, dan bisa menyatakan pendapatnya dengan jujur,  sekalipun harus berbeda… Siapa yang bisa menyangka ? Tanya ayahmu soal chemistry… ibu tidak pernah bosan mendengar cerita klasik bagaimana dia jatuh cinta dengan ibu…

- Nilai kebaikannya bukan semata dari cara dia memperlakukan kalian, tapi bagaimana dia memperlakukan orang lain, terutama mereka yang lebih tidak beruntung dari dirinya.

Tentu saja wanita akan baik kepada pria yang dicintainya.  Kebaikan sejati itu dinilai dari bagaimana dia bersikap dan memperlakukan orang lain. Apakah dia adil dan jujur ? Apakah dia penuh belas kasih ?  Bagaimana dia menghormati orang tua dan memperlakukan teman temannya ? Dengan siapa dia bergaul ?. Bagaimana gaya hidupnya ? Apakah dia bisa tersenyum sama lebarnya ketika diajak makan di restaurant mahal  ataupun di warung Tegal yang murah meriah ?.

Perlu waktu untuk menilai ini semua. Tapi kalau soal jodoh, selalu ibu katakan, jangan merasa diburu buru.  Take your time… give time enough time.

- Pilihlah wanita yang mampu menertawakan dirinya sendiri. Ini kemampuan hebat yang sangat perlu. Hidup ini akan membawa kalian kepada banyak masalah dan lika liku… Tapi tidak ada yang lebih menyenangkan daripada  hidup bersama dengan wanita yang mampu membuat kalian tertawa.

Pilihlah wanita yang bisa tertawa ketika kalian mengatakan “kartu ATM-ku tertelan lagi…. 

Selera humor yang baik itu bukan menertawakan orang lain, tapi lebih kepada bagaimana dia bisa menertawakan dirinya sendiri dan melihat sisi lucu dan baik dari segala sesuatu.  Pada akhirnya cinta yang bergelora itu akan stabil… kupu kupu yang terbang tak tentu arah dalam perut kalian ketika pertama jatuh cinta, akan hinggap dengan tenang dan menetap, digantikan dengan rasa nyaman yang  menyenangkan…, tapi perekat cinta yang awet adalah tertawa bersama menjalani kehidupan rumah tangga kalian.

- Menikahlah dengan wanita yang memiliki prinsip hidup yang baik dan menghormati prinsip prinsipnya. Dia tidak harus selalu setuju dengan kalian. Buat apa menikah dengan orang yang selalu mengatakan ya ? When two person always agree, one is not necessary… 

Pilihlah wanita yang mampu menyikapi perbedaan pendapat, mampu menghargai perbedaan selera dan berkompromi secara fair…

Menikahlah dengan wanita yang mampu bicara jujur demi kebaikan. 

- Ini yang terakahir, tapi bukan berarti tidak penting…. Menikahlah dengan wanita yang menghormati kalian. Ibu akan menjadi orang yang paling naik pitam jika kalian dikasari. Terutama di depan umum. Never .. ever let a woman be rude to you. 

Ibu bisa mengatakan ini karena ibu mendidik kalian untuk selalu menghormati dan menghargai wanita.  Cinta tanpa penghargaan bagaikan mobil tanpa setir, tidak berguna.

Well, you know your mother.. ini dulu yang bisa ibu katakan. Mudah mudahan tidak ada lagi yang perlu ibu tambahkan  kecuali bahwa I love you and will always be proud of you , my sons.

For Russell and Reinhart, with unlimited love from your Mum.)

Read More..

Kehidupan "Mini" di Gerbong Ekonomi

Jam tua di depan kantor kepala Stasiun Jebres menunjuk angka 10.30 WIB. Itu artinya 20 menit lagi yang aku tunggu-tunggu akan datang. Sesekali aku mengintip secarik tiket orange. Melihat nomor gerbong dan nomor tempat duduk yang sudah disiapkan untuk ku. Tak lupa membawa sedikit cemilan dan minuman sebagai teman diperjalanan. Semakin lama, kerumunan di Stasiun semakin ramai. Kebanyakan orang di Stasiun tersebut menunggu apa yang aku tunggu. 

Setelah jam tua itu menunjuk ke angka 10.50 WIB, akhirnya muncul juga dari perbukitan. Sesosok besi yang saling berkaitan. Sebuah Lokomotif model CC201 berwarna putih dengan logo Kereta Api Indonesia di sampingnya yang menarik gerbong-gerbong menjadi satu kesatuan. Sebuah garis putih di samping rel menjadi batas bagi penumpang yang akan naik. Dengan harga yang relatif murah, menjadikan sarana transportasi ini digemari semua elemen masyarakat.

Suara rem terdengar dari kejauhan. Seakan menjadi sinyal bagi aku untuk bersiap-siap. Kemudian sesosok besi itu berhenti di depan ku. Kereta Api Pasundan sudah siap untuk mengantarkan ku pulang ke kampung halaman untuk bertemu orang tua. Dengan raut wajah yang gembira aku mencari tempat duduk yang akan setia menemani ku saat perjalanan Solo-Cilacap. Dua Ibu-Ibu dan sesosok bapak-bapak dengan wajah yang relatif tua menjadi teman sebangku ku. Ramah dan baik hati, kesan pertama untuk ketiga orang ini.

Seiring dengan berbunyinya peluit dari sang penjaga stasiun, pemandangan diluar sedikit demi sedikit bergerak. Perjalanan jauh siap aku tempuh bersama gerbong K3-5 ini. Gerbong ekonomi yang mengangkut sekitar 40-50 penumpang dengan berbagai tujuan. Disinilah kehidupan “mini” itu dimulai. Kehidupan di dalam gerbong ekonomi. Kehidupan yang selalu saja menarik untuk kita selami. Para pedagang asongan, pengamen, pengemis seakan menjadi aktor di kehidupan “mini” ini. Mereka turut serta meramaikan gerbong ini.

Lelaki paruh baya dengan berpakaian baju batik lengkap dengan kopiahnya menyapa aku. Lelaki yang bertempat duduk disebelah ku. "Dek, turun dimana nanti?", tutur beliau. "Mau turun di Stasiun Banjar pak", balasan ku sambil memberikan senyuman khas ku. "Kalau bapak turun dimana?", tanyaku. "Oh, kalau bapak bentar lagi juga turun, turun di purwosari dek", balas sang bapak. "Wah bentar lagi dong pak, emang bapak dari mana?", balasan ku. "Bapak dari Surabaya dek". "Wah, jauh juga ya pak", balas ku.

Percakapan dengan teman sebangku ku diakhiri dengan hangat. Seakan-akan perbincangan antara bapak dan anaknya. Selain hangatnya percakapan tadi, suasana di dalam gerbong juga tak kalah hangatnya, bahkan lebih mendekati ke suhu yang panas. Seperti di oven di sebuah dapur raksasa dengan suhu lebih dari 100 derajat celcius. Keringat sudah tak terbedung lagi, seperti air terjun niagara, mengucur deras ke sela-sela baju yang aku kenakan. Tak ada tissue, baju pun jadi. Aku husap keringat-keringat di badan dan leher ku dengan baju yang aku pakai. Parfum yang aku gunakan sebelum berangkat sudah tak mampu lagi menahan bau keringat khas ku. Kebetulan cuaca di luar sangatlah terik. Matahari sedang tak malu-malu kucing lagi menunjukkan sinarnya ke penduduk bumi. Awan-awan di langit seakan-akan sedang tak mau menemani sang mentari, menemani untuk mengurangi teriknya. Sinar-sinarnya masuk melalui jendela-jendela yang terbuka lebar. Angin sepoi-sepoi juga turut masuk kedalam gerbong. Mengurangi suhu didalamnya.

Dengan kondisi ini, penjual es sedikit diuntungkan. Banyak sekali penjual es berlalu lalang di gerbong ini. Berbagai macam jenis minuman ditawarkan. Ada air mineral yang dibekukan, ada es teh lengkap dengan botolnya, ada minuman kesehatan, ada pula kopi tak lupa dengan susunya. Memang unik cara penjual memperdagangkan dagangannya. Ada yang ditarik dengan tempat minum yang menyerupai kursi kecil, ada yang digendong seperti menggendong anak, ada pula penjual yang memanggul dagangannya. Cara penjual mempromosikan dagangannya pun tak kalah uniknya.

“Ora enak, ora bayar”, ujar salah satu penjual disudut gerbong. Teriakan si penjual tadi sedikit mengusik ketenangan aku. Ketenangan karena kepanasan dan kehausan. Aku tertarik akan kalimat yang penjual itu katakan. Masih lekat logat ngapaknya, logat khas daerah Banyumas. “Pak, beli”, panggil ku. Si penjual datang mendekati tempat duduk ku. “Oia mas, mau yang mana?”, balas si penjual. “Emangnya bapak jual minuman apa aja disini?”, sambungku. “Wah uakeh mas, ini ada es teh, dawet, aqua, es kacang ijo. Gula ne juga asli lho. Mau pilih yang mana?”, lanjut si penjual. “Es teh aja deh pak, berapaan pak satunya?”, ujarku. “Murah mas, cuma 2 ribu”, tambah si penjual. “Ini pak uangnya, yang masih dingin loh pak”. “Siap mas”. Uang 2 ribu rupiah sudah berpindah tangan. Es teh dengan air gula asli pun sudah aku genggam. Suara air meluncur ke dalam tenggorokan terdengar cukup keras. Dahaga yang aku rasakan tiba-tiba hilang karena es teh itu. Memang benar rasa es teh itu enak, rasa manisnya alami, tidak ada unsur pemanis buatan didalamnya.

Tak sadar, jarum jam tangan ku sudah menunjuk ke angka 2. Pantas saja rasa panas semakin menyengat, pukul 2 siang merupakan puncaknya siang hari, matahari tepat di atas gerbong, seakan-akan sedang mengintai. Tiba-tiba ada suara perut yang terdengar. Aku baru sadar, sudah sejak pagi hari aku belum makan. Bergegas lah aku mencari penjual makanan. “Yang anget yang anget”, terdengar suara ibu-ibu setengah baya. Aku langsung saja mencari asal dari suara itu. Dan ya ketemu. Seorang penjual makanan nasi bungkus, ditambah dengan pecel dan makanan kecilnya seperti mendoan, tahu, bakwan. Dibandingkan dengan makanan nasi bungkus yang dijual diluar sana, nasi bungkus yang didagangkan di dalam gerbong sangatlah murah. Dengan 5 ribu kita sudah mendapatkan nasi bungkus dengan lauk pauk ayam.

Selang beberapa menit kemudian, perut sudah terisi penuh dengan nasi bungkus dan aku pun mulai mengantuk. Rasa kantuk menyerang karena kondisi gerbong yang sudah lumayan tidak panas lagi, ditambah dengan perut yang sudah terisi. Tiba-tiba ada seorang anak kecil menghampiri ku. Dengan pakaian yang apa adanya, terdapat sobekan disana-sini. Berjalan menghampiri seperti jalannya “suster ngesot”. Ternyata anak itu menderita cacat di kakinya dari lahir. Dengan muka yang memelas, anak itu menjulurkan tangannya. Seakan membuat sinyal ingin meminta uang. Rasa kantuk ku yang tadi kurasakan, agak sedikit menghilang. Aku cari uang di sela-sela kantong celana ku. Kutemukan beberapa uang kecil untuk anak ini. “Nih dek, ada sedikit rejeki buat kamu”, ujar ku. “Makasih kak”, balas anak itu. 

Kejelasan isi UUD pasal 34 ayat (1) patut untuk dipertanyakan disini. Dalam pasal itu, katanya fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, tapi dalam kenyataan dapat kita lihat tadi. Seorang anak meminta-minta demi melanjutkan hidupnya, demi sesuap nasi. Sungguh ironis dengan kenyataan ini. Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, negara luas dengan penduduk yang beraneka ragam, tentunya pasti bisa mewujudkan pasal 34 tadi. Asal ada kemauan dan niat yang keras dari semua orang, khususnya pemerintah. Tak ada yang mustahil.

Jam tangan ku sudah menunjukkan ke angka 17.15, kereta api pasundan sudah tiba di Stasiun Banjar. Aku pun bergegas segera meninggalkan tempat dudukku dan turun dari kereta. Kulihat ada deretan bangku yang kosong, sedikit kurebahkan badan ku ke salah satu bangku itu. Sembari menunggu jemputan dari rumah aku berpikir betapa berharganya pengalaman ku selama perjalanan didalam gerbong tadi. 

Sebuah kehidupan “mini” tersaji didalam gerbong ekonomi. Kehidupan penuh cobaan, penuh semangat demi mencari sesuap nasi. Dengan pengalaman yang berharga tadi, dapat dijadikan sebagai patokan bahwa perjuangan hidup itu memang berat. Didalam gerbong tadi, kehidupan mini yang penuh cobaan dapat diibaratkan sebagai bapak si penjual minuman, ibu si penjual makanan nasi bungkus, dan si anak laki-laki yang mengemis. Namun kita jangan menyerah dengan keadaan. Asal ada kemauan pasti ada jalannya.

Dhany Dimas O
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS

Read More..

One Spirit

Masih teringat jelas saat Bung Karno membacakan teks proklamasi. Tegas, semangat membara, dan heroik. Itulah sedikit kata-kata yang dapat mewakili semangat Bung Karno akan kemerdekaan Negara ini. Pidato Bung Tomo saat pertempuran di Surabaya melawan tentara-tentara Inggris mengobarkan semangat para pemuda. Yang tertulis dikening para pemuda hanyalah dua kata, Merdeka atau Mati. Lalu perjuangan heroik para pemuda di beberapa daerah untuk menghadapi para kompeni-kompeni yang ingin merampas kemerdekaan Indonesia. Semua kalangan masyarakat turut serta bergotong royong mempertahankan kemerdekaan. Mereka hanya ingin membarter usaha-usaha mereka dengan satu kata yaitu Merdeka. 

Namun, semangat-semangat yang kita dengar saat menjelang dan sesudah kemerdekaan saat ini sudah semakin luntur. Keheroikan Bung Karno, Bung Tomo, dll sudah tak ada yang mewarisinya. Bahkan semangat untuk mengisi kemerdekaan disalah gunakan hanya untuk kepentingan pribadi. Banyak sekali masalah-masalah yang menjadi warisan bangsa Belanda untuk kita. Salah satu warisan yang sudah menjadi budaya ialah Korupsi. Satu kata yang menghancurkan segalanya. Sudah tak terhitung lagi orang yang melakukan tindakan tercela ini. Seperti sudah mendarah daging, sulit sekali untuk di brantas. 

Namun, sesosok super hero bernama KPK menjadi secercah cahaya bagi dunia kegelapan yang disebabkan oleh korupsi. Kemajemukan masyarakat Indonesia juga tak lepas dari masalah. Masalah klasik yang pasti akan menimpa sebuah negara yang memiliki kultur yang berbeda-beda. Masalah yang selalu di dengung-dengung kan oleh orang yang tak bertanggung jawab, orang yang tak suka Indonesia menjadi besar, menjadi bangsa yang hebat. Itulah masalah SARA. Satu kata yang dapat mengakibatkan banyak masalah. SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) sangat sensitif bila kita berdebatkan. 

Satu semangat yang telah digadang-gadang oleh pendahulu kita mulai terlupakan. Semangat untuk tidak saling membeda-bedakan, semangat untuk menjadi satu, menjadi bangsa Indonesia yang hebat. Banyak sekali contoh yang membuktikan semangat itu makin hari makin runtuh. Cina, hitam, Agama menjadi salah satu contoh SARA yang kerap melanda Indonesia. Masalah besar yang mengancam bangsa yang besar. Mungkin bila masalah-masalah di Indonesia dapat kita tulis di dalam buku, maka siapkan saja ratusan bahkan ribuan buku untuk menulisnya. Umur 67 tahun, belum menjadi umur yang matang bagi Negara yang memiliki keanekaragaman masyarakat. Belum menjadi umur yang matang bagi Negara yang memiliki SDA yang melimpah. Dan belum menjadi umur yang matang bagi Negara yang memiliki semangat untuk mengusir penjajah. 

Namun, tidak ada kata terlambat untuk berubah. Berubah menjadi Indonesia yang lebih baik. Jangan biarkan impian Bung Karno hanya akan menjadi sebuah mimpi indah. Impian melihat Indonesia menjadi Negara yang hebat melewati Amerika Serikat, RRC, Jepang, Rusia, dll. Negara hebat yang memiliki keanekaragaman masyarakat, SDA yang melimpah, dan semangat untuk mengusir penjajah. Jangan biarkan perbedaan-perbedaan itu menghancurkan negara ini. Satukan kembali semangat untuk Indonesia lebih baik. Karena semangat-semangat itulah yang dulu dipergunakan para bapak bangsa untuk mengusir penjajah. Semangat kemerdekaan, one spirit.

Dhany Dimas O
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS

Read More..

5 Kalimat Maut Untuk Luluhkan Hati Wanita


Banyak cara bisa diterapkan untuk mempertahankan hubungan percintaan. Antara lain dengan menjaga komunikasi, saling jujur, terbuka, menghargai, serta sama-sama mematuhi komitmen.

Namun, ada satu cara yang justru kerap disepelekan, padahal ampuh untuk membuat hubungan semakin mesra, yakni melontarkan pujian. Bagi perempuan, sebuah pujian, terutama dari pria yang dikasihi bisa membangkitkan semangat dan perasaan bahwa “he is the one”. Namun ungkapan pujian seperti “Sayang, kamu seksi” atau semacamnya ternyata tidak cukup memuaskan kaum Hawa. Simak lima ekspresi pujian yang disukai perempuan berikut ini

1. “Kamu tak tergantikan”
Kalimat ini bisa langsung membuat mata perempuan bercahaya. Mengatakannya dengan kontak mata, membuat orang spesial dalam hidup Anda tahu bagaimana posisinya dalam hidup Anda, dan bahwa Anda menghargai dia sebagai satu individu yang unik. Mendengar Anda mengatakan ini, membuat dia merasa sangat bernilai.

2. “Kamu memberi cahaya bagi hidup saya”
Kalimat ini memang agak berlebihan. Namun, mengatakan kalimat tersebut menunjukkan kalau seorang pria paham dan ingat bahwa perempuan yang memilih untuk mendampinginya telah memberikan waktu dan energinya bagi pria tersebut. Kalimat ini menandakan, pria tersebut menghargai pasangannya yang telah rela berbagi hidup bersamanya.

3. “Kamu sempurna seperti apa adanya kamu”
Kalimat ini mampu mencerahkan hari-hari, pekan, bulan bahkan tahun, yang dijalani kaum Hawa. Perempuan akan lega dan tenang bila tahu kalau dirinya adalah seseorang yang sempurna di hadapan pasangannya. Tidak perlu lagi memusingkan berat badan yang merangkak naik atau wanita-wanita muda dan cantik yang bertebaran di mana-mana, karena tahu meski betapa buruknya Anda, pasangan Anda menganggap Anda sempurna dan tidak bercacat.

4. “Saya suka …mu (isi dengan: mata, rambut, tangan, kaki, dan sebagainya)
Jangan asal mengucapkan kalimat ini. Pikirkan baik-baik bagian mana dari tubuh pasangan yang paling Anda suka dan katakan alasannya. Ungkapan ini bisa menunjukkan kalau Anda memberi perhatian kepadanya hingga hal-hal terkecil dan detail sekalipun.

5. “Saya bangga padamu”
Sangat penting untuk memberi dukungan bagi pekerjaan atau ambisi pasangan. Dia sudah bersusah payah mendapatkan pekerjaan impiannya, jadi mengapa Anda tidak katakan betapa bangga Anda terhadapnya? Tidak perlu menunggu pencapaian besar terjadi hanya untuk mengatakan kalimat ini. Saat dia bisa membayar kartu kreditnya sendiri, menyelesaikan kursus ketrampilan, atau sedang berusaha mendapatkan promosi jabatan, katakan bahwa Anda bangga padanya. Hati perempuan akan luluh dan tiap kali dia “jatuh”, dia akan ingat kalimat ini dan berusaha untuk bangkit.

Sumber: http://sangatmenarik.wordpress.com/category/kumpulan-artikel-romantis/

Read More..

Surat dari Anak yang di Aborsi


Teruntuk Bundaku tersayang...

Dear Bunda...

Bagaimana kabar bunda hari ini? Smoga bunda baik-baik saja...nanda juga di sini baik-baik saja bunda... Allah sayang banget deh sama nanda. Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda....

Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat...

Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama nebeng di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini, tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda. Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, sakit banget bunda....badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik... dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.

Tapi nanda tidak kecewa kok bunda... karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga Nya.

Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Allah bilang, bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram... anak haram itu apa ya Allah? Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah... Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah, ya Allah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu? Kecuali nabi Adam dan Isa? Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah dan Allah Ridhoi. Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.

Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah, walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja, pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda? Hehe,,,maaf ya bunda, nanda bawel banget... nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu

Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga. Di situ banyak orang yang dibakar pake api lho bunda...minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya...yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh bunda.

Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya...di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ.... nanda sayang bunda... nanda kangen dan ingin bertemu bunda... nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga... nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu...

Lalu, dengan lembut malaikat berkata... nak,kata Allah kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka... sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu.

Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda, menurut nanda Allah itu baik banget bunda.... Allah akan memaafkan semua kesalahan makhluk Nya asal mereka mau bertaubat nasuha... bunda taubat ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini... nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh... nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di sana panas banget bunda... antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu... tapi bunda jangan khawatir, Allah janji, walaupun rame kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian.

Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya.... biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda...jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.

Sudah dulu ya bunda... nanda mau main-main dulu di syurga.... nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini... nanda sayang banget sama bunda....muach!

STOP SEX BEFORE MARRIED...
AVOID to ABORTION...!!!

Read More..

Nasionalisme Punya Musim?

Mungkin anda semua agak tergelitik atas judul artikel diatas. Rasa penasaran dan ingin tahu anda mulai timbul dari judul di atas. Kita semua pasti sudah sering mendengar kata Nasionalisme itu sendiri. Dari SD hingga SMA, kita sudah diberikan pelajaran PPKN, yang tentunya pelajaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasa Nasionalisme kita terhadap Negara Indonesia. 

Sampai di bangku Perguruan Tinggi pun kita masih menemui pelajaran serupa walau dengan nama yang berbeda. Di FISIP sendiri, khususnya jurusan ilmu komunikasi untuk semester satu terdapat mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Mata kuliah yang membantu kita untuk membuka mata lebih lebar lagi akan kondisi negara kita saat ini dan tentunya mencari formula yang tepat untuk keadaan Indonesia saat ini.

Lalu ketika TIMNAS Indonesia mengikuti turnamen Pra-Piala Dunia, semua masyarakat Indonesia beramai-ramai mendatangi toko-toko baju olahraga untuk membeli seragam TIMNAS. Seragam dengan nama Christian Gonzales dan Irfan Bachdim tentunya sudah ditebak yang paling laris dibeli. Bila TIMNAS bertanding, Stadion Utama Gelora Bung Karno sudah pasti dipenuhi suporter-suporter Indonesia. Warna merah mendominasi disetiap sudut stadion. Tak ada tempat lagi bagi suporter tim lawan untuk mendukung negara kesayangannya. Semua berteriak lantang satu kalimat, yaitu Indonesia.

Namun, apa yang terjadi setelah kompetisi tersebut selesai? Kehidupan sehari-hari kembali berjalan seperti biasanya. Masyarakat yang dulu berteriak satu kalimat, Indonesia!!! Kini sudah mulai bercerai berai membela masing-masing klub daerahnya, dan saling mengejek satu sama lain. Kita pasti sudah tahu perseteruan abadi antara suporter Persija dengan Persib. Sudah tak bisa dihitung lagi kerusuhan antara kedua kelompok suporter tersebut.

Tinggalkan sejenak masalah sepakbola, coba kita tengok di lingkungan sekitar kita. Ada berapa banyak orang yang buang sampah sembarangan? Berapa banyak orang yang melanggar lalu lintas? Berapa banyak orang yang telat bayar pajak? Dan berapa banyak lagi orang yang selalu menanyakan "apa yang sudah negara berikan kepada kita ?", seharusnya pertanyaan itu dikembalikan kepada kita sendiri, "apa yang sudah kita berikan kepada negara ?".

Seperti yang sudah saya jabarkan di atas, kita semua pasti sudah tahu arti dari kata Nasionalisme, namun apakah kita sudah paham? Memberi semangat TIMNAS saat bertanding memang penting. Ini akan memberikan multivitamin tambahan bagi para pemain di lapangan. Tapi apa gunanya bila rasa Nasionalisme itu muncul hanya pada saat TIMNAS bertanding? Muncul pada saat para TKI disiksa oleh majikannya di luar negeri? Dan ketika NKRI berseteru dengan negara tetangga, Malaysia? 

Rasa Nasionalisme pada saat-saat tersebut cenderung hanya bersifat sementara, seperti Nasionalisme musiman. Ada kasus yang muncul dan menyangkut nama Indonesia, maka banyak masyarakat yang berteriak lantang mendukung Indonesia. Bila kasus-kasus tersebut sudah tak muncul lagi di ranah media, teriakan-teriakan Nasionalisme seakan-akan kembali diam membisu, seperti handphone yang sedang silent.

Tumbuhkan rasa Nasionalisme itu dari hal-hal kecil yang kita lakukan sehari-hari. Niscaya rasa itu kemudian akan tumbuh subur dihati kita. Hal-hal kecil itu diantaranya, seperti membayar pajak tepat waktu, menaati peraturan lalu lintas, dan membuang sampah pada tempatnya, serta ada banyak lagi yang lainnya. Karena arti singkat dari Nasionalisme itu sendiri adalah rasa cinta terhadap tanah air. Cintai negara mu, maka negara akan mencintai mu.

Dhany Dimas O
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS

Read More..

time is...

contact me on...

about me...

My photo
Cilacap - Solo, Jawa Tengah, Indonesia
Hobinya sih motret, tapi bukan fotografer, cuma tukang foto biasa. Hasil foto dari segala jenis kamera. Sekadar share tentang dunia fotografi, jurnalistik, tugas kuliah, dan cerita-cerita lainnya. Happy Blogging...